Perbedaan kemampuan senyawa bioaktif kunyit (Curcuma longa L.) dalam menghambat penempelan RBD-ACE2 pada varian Sars Cov 2 delta dan omikron menggunakan metode in silico

Authors

  • Miftahul Mushlih Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia
  • Puspitasari Puspitasari Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia
  • Andika Aliviameita Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia
  • Nukayo Firmansyah
  • Novita Dwi Purwanti Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia
  • Pratasya Liyaajul Murosidah Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia

Keywords:

kunyit, Curcuma longa L., RBD-ACE2, Sars Cov 2 delta

Abstract

Mutasi Sars-CoV-2 menyebabkan beberapa varian yang memiliki tingkat transmisi yang berbeda. Varian Delta dan omicron memiliki transmisi yang cepat dan catatan infeksi yang meningkat di beberapa negara. Obat herbal dikenal oleh masyarakat sebagai obat yang efektif, murah, dan mudah digunakan, salah satu tanaman yang sering digunakan adalah Curcuma longa. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis potensi senyawa aktif dari C. longa untuk menghambat virus spike agar tidak menempel pada reseptor ACE 2 dengan metode in silico. Senyawa-senyawa diteliti dari bank molekuler (Keluarga Knapsack) kemudian dipilih menggunakan Swiss ADME/T. Proses docking menggunakan Hex 8.0. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa senyawa aktif mampu mengganggu penempelan Spike dan ACE2. Terdapat perbedaan senyawa dan mekanisme dalam kemampuan menghambat penempelan RBD-ACE2. Senyawa-senyawa potensial dapat direkomendasikan untuk studi in vitro atau in vivo.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2023-09-09

How to Cite

Perbedaan kemampuan senyawa bioaktif kunyit (Curcuma longa L.) dalam menghambat penempelan RBD-ACE2 pada varian Sars Cov 2 delta dan omikron menggunakan metode in silico. (2023). Indonesian Genetic & Biodiversity Journal, 1(1), 22-32. https://igb-journal.com/index.php/igbj/article/view/10